Rusia Lancarkan Serangan Udara di Kiev, Banyak Kendaraan Tempur Ukraina Pemberian Negara NATO Hancur

MOSKOW, - Kementerian Pertahanan Rusia pada Minggu (5/6) mengatakan bahwa serangan udara yang dilancarkan oleh pasukan militer Rusia telah berhasil menghancurkan kendaraan tempur jenis tank yang dipasok oleh negara-negara barat untuk Ukraina.

Dalam sebuah konferensi pers, dikutip RT.com, Juru bicara Kementerian Pertahanan Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan bahwa pasukan Rusia melakukan serangan udara "di pinggiran Kiev, dan menghancurkan tank T-72 dan kendaraan lapis baja lainnya yang dipasok oleh negara-negara Eropa Timur dan disimpan di fasilitas perbaikan gerbong" kereta api.

Juru bicara itu tidak merinci dari mana tank itu berasal, tetapi menurut laporan RT.com, pemerintah Polandia sebelumnya mengatakan telah menyumbangkan tank T-72 ke Ukraina.

Konashenkov mengatakan bahwa sejumlah target militer milik pasukan Kiev di Donbass, serta di beberapa wilayah timur dan selatan Ukraina, termasuk beberapa peluncur roket dan radar counterfire mobile buatan AS juga terkena serangan udara Rusia.

Staf Umum Ukraina sebelumnya melaporkan bahwa Kiev termasuk salah satu wilayah yang terkena serangan pasukan Rusia. Walikota Kiev, Vitali Klitschko, mengatakan bahwa satu orang dirawat di rumah sakit karena terkena serangan udara tersebut.

Sebelumnya, pada Sabtu (4/6) malam, pihak berwenang Donetsk mengatakan bahwa pasukan Ukraina menembaki kota itu dan menewaskan lima warga sipil serta melukai 20 lainnya.

Rusia dan Ukraina telah berulang kali saling melemarkan tuduhan soal pihak mana yang menembaki daerah pemukiman dan membunuh warga sipil.

Rusia menyerang negara tetangga itu pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan persyaratan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk. Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.

Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS. Di sisi lain, Kiev menegaskan bahwa serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah jika pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik di wilayah Donbass dengan kekuatan militer.



sumber: www.jitunews.com